Taekwondo Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang meraih lima medali pada Kejuaraan tingkat Internasional “Jogjakarta Taekwondo International Open 2023” di GOR Amongrogo, Kamis-Sabtu (14-16/9/2023). UKM Taekwondo ITN Malang menurunkan lima atlet pada kelas kyorugi (fight) dengan raihan 1 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu perunggu. Jogjakarta Taekwondo International Open 2023 diikuti kurang lebih 3.045 atlet taekwondo dari berbagai negara. Selain dari berbagai wilayah Indonesia, juga turut hadir atlet yang berasal dari Belanda, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Nepal.

Satu-satunya medali emas dari ajang kompetisi ini diraih oleh mahasiswa Teknik Geodesi, Bernika Natasya Ifada, di kelas kyorugi U67. Menjadi lebih spesial bagi Tasya karena kejuaraan ini merupakan event terakhir sebelum mengakhiri masa studi sebagai mahasiswa ITN Malang. Pada Jogjakarta Taekwondo International Open Tasya bertanding sebanyaka tiga kali hingga mencapai babak final. Di partai final Tasya berhasil mengalahkan atlet taekwondo dari Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakart). Menurut pengakuan Tasya, lawan di final inilah yang menurutnya lawan paling berat.

“Untungnya bisa mengantisipasi. Saat final lawan sudah kehabisan tenaga di round satu. Jadi saya menggunakan kesempatan tersebut untuk mengambil alih situasi,” ujar Tasya. Momentum keberhasilan di final tidak terlepas dari manajemen fisik dan psikis yang dibangun karena  kurang dua minggu kejuaraan Tasya mendapat cedera ankle.

 

Kejuaraan kali ini Tasya total memberikan hasil terbaik bagi Kampus Biru ITN Malang kebanggaannya. Bahkan Tasya rela meminta izin untuk tidak mengikuti acara yudisium sebagai bagian penting dalam prosesi kelulusan calon wisudawati karena jadwal kejuaraan. “Ini turnamen terakhir saya di ITN. Senang campur sedih. Semoga adik-adik (UKM Taekwondo) bisa meneruskan tradisi perolehan medali. Harapannya kampus juga terus mendukung penuh atlet UKM Taekwondo dan UKM lainnya untuk meraih prestasi tanpa pembatasan,” harapnya.

Wish the best for your next career Tasya! We proud of you!”

(penulis: Tasya, editor: Esa)